link pak mesran

Sabtu, 17 Mei 2014

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


1. Definisi Sistem Penunjang Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)/Decision Support Sistem (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut ialah sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur. Adapun Definisi lain dari Sistem Pendukung Keputusan antara lain:
Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Little (1980)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dibangun lewat sebuah proses adaptif dari pembelajaran, pola-pola penggunaan dan evolusi sistem. Keen (1980)
Sistem pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools komputer yang terintegrasi yang mengijinkan seorang decision maker untuk berinteraksi langsung dengan komputer untuk menciptakan informasi yang berguna dalam membuat keputusan semi terstruktur dan keputusan tak terstruktur yang tidak terantisipasi. Hick (1993)
Sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.
2. Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
3. Elemen-Elemen Sistem Penunjang Keputusan
Subsistem Manajemen Data
Subsistem Manajemen Data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan kondisi. Dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Sistem Manajemen Database (DBMS/Data Management System). Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repository untuk data perusahaan yang relevan dengan pengambilan keputusan. Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:
Sistem Pendukung Keputusan Database
Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang dengan lebih dari satu aplikasi. Pada beberapa sistem pendukung keputusan data ditempatkan pada data warehouse melalui sebuah web server database. Beberapa database dapat digunakan pada satu aplikasi sistem pendukung keputusan dan tergantung pada sumber data. Pengguna menggunakan sebuah browser web untuk mengakses database. Data pada sistem pendukung keputusan diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna. Hasil ekstraksi ditempatkan pada database khusus atau pada data warehouse perusahaan.
Data Internal
Data yang sumbernya berasal terutama dari sistem pemrosesan transaksi dari dalam organisasi. Contoh umum seperti upah/gaji bulanan, jadwal pemeliharaan mesin, alokasi anggaran, perkiraan terhadap penjualan yang akan datang, biaya produksi, rencana rekruitmen pegawai baru masa mendatang, dan lain-lain.
Data Eksternal
Data yang sumbernya dari luar sistem organisasi, seperti data industri, data riset pemasaran, data sensus, data tenaga kerja regional, regulasi pemerintah, jadwal tarif pajak, data ekonomi dalam negeri, dan lain-lain. Data tersebut dapat berasal dari lembaga pemerintah, asosiasi perdagangan, perusahaan riset pasar, dan lain-lain.
Data Privat
Meliputi petunjuk-petunjuk yang digunakan oleh pengambil keputusan khusus dan penilaian terhadap data dan atau situasi spesifik.
Ekstraksi
Data ekstraksi merupakan hasil kombinasi data dari berbagai sumber termasuk sumber internal dan eksternal.
Sistem Manajemen Database
Database dibuat, diakses, dan diperbaharui oleh sebuah DBMS. Kebanyakan sistem pendukung keputusan dibuat dengan sebuah DBMS relasional yang menyediakan berbagai kapabilias.
Direktori Data
Direktori data merupakan katalog dari semua data yang berada di dalam database. Direktori ini digunakan untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu memindai data dan menidentifikasi area masalah atau peluang-peluang. Direktori ini sama seperti semua katalog lainnya, mendukung penambahan entri baru, menghapus entri, dan mendapatkan kembali informasi mengenai objek-objek khusus yang ada di dalam database.
Query Facility
Membangun dan menggunakan sistem pendukung keputusan sering memerlukan akses, manipulasi dan query data. Tugas-tugas tersebut dilakukan oleh query facility, menerima permintaan untuk data dari komponen sistem pendukung keputusan lain, menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi (konsultasi dengan direktori data jika perlu), memformulasi permintaan dengan detail, dan mengembalikan hasilnya depada pemberi permintaan.
Contoh Elemen Sistem penunjang keputusan :
Model base.
Model base management system.
Modeling language.
Model directory.
Model execution, integration, and command.
3. Subsistem Manajemen Model
Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini:
Basis Model
Basis model berisi rutin dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung keputusan. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan satu katagori pendukung, yaitu:
Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.
Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.
Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian transaksi organisasi.
Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya.
Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi.
Sistem Manajemen Basis Model
Fungsi perangkat lunak sistem manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem pendukung keputusan atau subrutin, dan blok pembangunan lainnya, membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan perubahan model, dan manipulasi data model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base Management System (MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :
Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.
Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).
Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.
4. Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dan sistem. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak, tapi juga faktor-faktor yang berkaitan dengan kemudahan pengunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia-mesin. Beberapa ahli merasa bahwa antarmuka pengguna merupakan komponen yang paling penting karena merupaka sumber dari berbagai power, fleksibilitas, dan karakteristik easy-to-use (Sprague dan Watson, 1996). Ahli lainnya menyatakan bahwa antarmuka pengguna merupakan sistem dari sisi pengguna karena antarmuka adalah satu-satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2001)
Manajemen Subsistem Antarmuka Pengguna
Subsistem antarmuka pengguna dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sebagai sistem manajemen antarmuka pengguna/User Interface Management System (UIMS).
5. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge Base)
Subsistem ini mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen yang memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan. Subsistem ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori pengetahuan perusahaan organisasional.
Banyak masalah tak terstruktur dan bahkan semi terstruktur yang sangat kompleks sehingga solusinya memerlukan keahlian.
Skematik sistem pendukung keputusan dan komponen yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini memberikan pemahaman dasar mengenai struktur umum suatu sistem pendukung keputusan.
6. Sistem untuk Mendukung Keputusan
Ada empat jenis untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang telah dijleaskan. Sistem pendukung keputusan (DSS) menyediakan model analitis atau pernagkat analisis data berukuran besar kepada manajer menegah yang menghadapi situasii keputusan semistruktur. Sistem pendukung eksekutif (ESS) adalah sistem yang menberikan informasi dari luar (berita, analisis saham dan tren industri) dan rangkuman tingkat tinggi tentang kinerja perusahaan kepada manejer senior, yang harus mengambil keputusan yang kebanyakan bersifat tidak terstruktur. Sistem pendukung keputusan kelompok (group decision support system–GDSS) adalah sistem khusus yang memberikan sekumpulan lingkungan elektronik di mana manajer dan tim dapat mengambil keputusan secara kolektif dan meranncang solusi untuk masalah semistruktur.
7. Jenis Keputusan
Setiap tingkatan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda untuk membantu mengambil keputusan dan tanggung jawab atas jenis-jenis keputusan yang berbeda. Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
Keputusan terstruktur (structured decision), sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini, dan keputusan semistruktur (semistructured decision), yaitu yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama. Secara umum, keputusan terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat organisasi rendah, sedangkan masalah yang tidak terstruktur lebih umum dijumpai pada tingkat tinggi.
Eksekutif senior menghadapi banyak situasi keputusan yang tidak terstruktur, seperti menyusun sasaran perusahaan untuk lima atau sepuluh tahun ke depan, atau menentukan kapan harus mmemasuki pasar yang baru. Dalam menjawab “Apakah sebaiknya kita memasuki passar baru?” dibutuhkan akses terhadap berita, laporan pemerintah, dan data-data lainnya.
Sistem Pengolahan Data Elektronik
a. Definisi
Data
Istilah data berasal dari bahasa latin “DATUM” yang berarti fakta yang mengandung arti dan dihubungkan dengan kenyataan, simbol, angka, gambar, huruf, kata dan lain-lain.
Pengolahan Data
Pengloahan data adalah segala macam pengolahan terhadap data atau kombinasi – kombinasi dari berbagai jenis engolahan data untuk membuat data tersebut berguna sesuai dengan hasil yang di inginkan sehingga dapat segera digunakan. hasil pengolahan data ini sering di sebut informasi. informasi meliputi hasil gabungan, hasil analisa dan penyimpanan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang objektif.
Sistem Pengolahan Data
Pengolahan data dan informasi merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan bekerja sama, yang terdiri dari peralatan, tenaga pelaksana (operator), prosedur, data dan lain-lain sehingga pengelolaan ini merupakan suatu sistem pengolahan data. Sistem pengola data yang menggunakan peralatan komputer lebih dikenal dengan istilah Sistem Pengolahan Data Elektronik (Electronic Data Processing System).
Suatu system pengolahan data tana memandang peralatan yang digunakan dalam proses terdiri dari 3 komponen dasar yaitu:
Data Mentah
Proses Pengolahan Data
Informasi ( hasil proses )
Untuk melakukan proses pengolahan data, maka diperlukan adanya sarana pengolahan data sebagai komponen pembentuk/pelengkap sistem data, yaitu :
Peralatan Pengolahan Data
Prosedur Pengolahan Data
Tenaga Pelaksana Pengolahan Data
Data yang terkumpul ( hasil origination ) disusun ke dalam satu susunan data yang disebut file, yang merupakan kumpulan record ( satu unit data yang lengkap ) dimana terdiri dari field ( satuan informasi atau data yang sejenis ) sedangkan unit data terkecil yang mempunyai arti adalah byte yang membentuk suatu karakter huruf atau angka atau karakter khusus.
Perkembangan Sistem Pengolahan Data
Perkembangan pengolahan data dapat diuraikan sebagai berikut :
Pengolahan data dengan sistem manual (manual device / system)
Pengolahan data dengan sistem mekanik (mechanical device/system)
Pengolahan data dengan sekelompok mesin (electro mechanical device )
Pengolahan data denganj sistem elektronik (electronic device )
Pengolahan data (Data Processing) adalah manipulasi pengubahan atau transformasi dari data, simbol-simbol seperti nomor dan huruf ke dalam bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti berupa suatu informasi untuk tujuan peningkatan kegunaannya.
Informasi adalah hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yg lebih berarti dari suatu kejadian.
Sistem Pengolahan Data adalah adalah sistem yang melakukan pengolahan data. Contoh : sistem pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data pegawai dll.
Pengolahan data yang diolah dengan menggunakan komputer dikenal dengan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronik Data Processing (EDP).
Jadi Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP) adalah manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer.
b. Pengolahan Data pada Komputer
Pengumpulan Data
Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan setiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya.
Pengubahan Data
Operasi pengubahan data mencakup pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasan, perekapitulasian, pembandingan.
Penyimpanan Data
Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan dan file yang disimpan disebut Database.
Pembuatan Dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
c. Komponen Dasar Komputer untuk Pengolahan Data
Hardware.
Hardware harus menyediakan 4 fungsi umum:
Alat Input
- Keyboard
- Alat penunjuk :Mouse, Trackball, Light pen, touch screen, unit remote control dll.
- Alat Otomatisasi data sumber : Optical Mark Reader (OMR), Optical Character Reader (OCR), Handprint Reader.
- Alat Pembaca Magnetis : MICR (Magnetic Ink Character Recognition).
- Alat Input Pengenal Suara : Speaker Dependent System, CPU (Central Processing Unit ).
CPU merupakan unit yang mengendalikan semua unit sistem komputer dan mengubah input menjadi output.
CPU terdiri dari CU (Control Unit), ALU (Arithmatic Logical Unit), Register.
CU bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer.
ALU bertugas melakukan semua perhitungan aritmatika dan logika yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
Register ruang tampat penyimpanan instruksi dan data yang sedang di proses oleh CPU, sedang instruksi-instruksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan
di memori utama.
Primary Storage.
Merupakan ruang penyimpanan yang berisi data yang sedang diolah dan program yaitu berisi suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Primary Storage terdiri dari RAM, ROM, Cache Memory.
Secondary Storage.
Merupakan penyimpanan cadangan / tambahan.
Contoh : disket, hardisk, magnetic tape dll.
Alat Output
- Display Screen / CRT (Cathode Ray Tube) atau VDT (Video Display Terminal)
- Alat Pencetak
Contoh : Printer
- Alat Ouput Suara
Contoh : Speech Output Unit (Audio Respons Unit).
- Plotter
Contoh : Flatbed plotter, Drum Plotter
- Microform
Contoh : Microfilm, Microfiche
Software.
Software adalah instruksi atau program untuk menjalankan sistem komputer.
Software terdiri dari software sistem dan software aplikasi.
a. Software Sistem terdiri dari :
- Sistem operasi
- Program Utility
- Translator
b. Software Aplikasi terdiri dari :
- Software aplikasi pemrograman sendiri
- Software paket jadi
Brainware.
Brainware adalah manusia yang terlibat di datam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.

d. Siklus Pengolahan Data
Suatu Pengolahan Data terdiri dari tiga tahapan yang disebut dengan siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) yaitu input, processing dan output.
Tiga tahap siklus pengolahan di atas dapat dikembangkan lagi sbg berikut :
1. Origination : Proses pengumpulan data yang biasanya merupakan proses pencatatan (Recording) data ke dokumen dasar.
2. Input : Proses memasukkan data ke dalam proses komputer lewat alat input (Input Device)
3. Processing : Proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yg dilakukan oleh alat pemroses (Processing Device) yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mengendalikan atau mencari di storage.
4. Storage : Proses perekaman hasil pengolahan untuk disimpan dan dapat diproses kembali.
5. Output : Hasil pengolahan data ke alat output (Output Device) berupa informasi.
6. Distribution : Distribusian output kepada pihak yang berhak dan membutuhkan informasi.
e. Manfaat Pengolahan Data
Dengan digunakannya pengolahan data elektronik, maka manfaat yang dapat diperoleh adalah meminimalkan kebutuhan tenaga manusia, hal ini karena beberapa pekerjaan dilakukan secara otomatis oleh peralatan bantuan seperti komputer. Keuntungan lain adalah kemampuan komputer untuk memproses data lebih besar, keakuratan yang lebih besar, kecepatan yang lebih besar, fasilitas pengendalian otomatis dan pengolahan secara serentak.
Sebagai contoh :
Pembuatan faktur Penjualan, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data komputer, maka operator hanya memasukkan jumlah barang yang dipesan, karena nama pelanggan, alamat, harga sudah ada dalam database dan perhitungan total sudah kita dapatkan dari hasil proses program.
Perhitungan upah dan gaji, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data komputer, operator hanya menginput banyaknya jam kerja, lembur, bonus atau komisi, hari absen, dan untuk kode pegawai, nama pegawai, gaji pokok, informasi perhitungan pajak pendapatan, neraca pinjaman dan informasi kumulatif lainnya sudah ada pada database dan program yang memprosesnya.
f. Tujuan dan Fungsi Pengolahan Data
Tujuan Pengolahan Data :
Untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil).
Fungsi dasar Pengolahan Data :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Dalam sebuah perusahaan, bagian arsip dan pengolahan data elektronik mempunyai tugas menyususn, menghimpun, meyimpan perumusan pedoman dan petunjuk teknis, mengkoordinasikan bahan kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan di bidang arsip dan PDE meliputi : kearsipan, pendayagunaan sistem informasi serta pengolahan data elektronik mempunyai fungsi:
Penyusunan rencana program daerah di bidang pengolahan data elektronik dan kearsipan daerah.
Penyusunan dan penganalisis data, pengendali data hasil rekaman serta analisis sistem aplikasi.
Pengendalian arus data dari satu masukan sampai data keluaran, perekaman, pengoperasian komputer, penyimpanan file data, penyediaan, dan pengamanan perangkat keras komputer.
Pemberian bimbingan, pembinaan, pelayanan, pengendalian komputerisasi dan kearsipan di lingkungan Pemerintah Daerah.
Pengumpulan dan pengolahan arsip in-aktif daerah.
Pelaksanaan penilaian dan penyerahan arsip statis daerah kepada Arsip Nasional Republik Indonesia setelah mendapat persetujuan tertulis Mentri Dalam Negeri.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Asisten Tata Praja.
g. Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen Dalam Mengolah Data
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
Sistem Informasi Manajemen secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem Informasi Komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada.
Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch.
2. Pemrosesan data tunggal.
3. Pemrosesan on-line, real time.
4. Komunikasi data dan switching pesan.
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file.
6. Pencarian records dan analisis.
7. Pencarian file.
8. Algoritme dan model keputusan.
9. Otomatisasi kantor.

Sistem Pendukung Keputusan Klinik


B. Pengertian
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau decision support system merupakan salah satu jenis sistem informasi yang bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik dan berbasis evidence. Secara hirarkis, SPK biasanya dikembangkan untuk pengguna pada tingkatan manajemen menengah dan tertinggi. Dalam pengembangan sistem informasi, SPK baru dapat dikembangkan jika sistem pengolahan transaksi (level pertama) dan sistem informasi manajemen (level kedua) sudah berjalan dengan baik. SPK yang baik harus mampu menggali informasi dari database, melakukan analisis serta memberikan interpretasi dalam bentuk yang mudah dipahami dengan format yang mudah untuk digunakan (user friendly).
Dari sisi konteks, pada dasarnya sebuah Sistem Pendukung Keputusan Klinik (SPKK) adalah SPK yang diterapkan untuk manajemen klinis. Secara definitif SPKK adalah aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan informasi yang berasal dari pasien (karakteristik demografis, klinis, sosial psikologis) dengan basis pengetahuan (knowledge base) untuk membantu klinisi dan atau pasien dalam membuat keputusan klinis. Pengguna SPKK adalah tenaga kesehatan yang terlibat dalam tata laksana klinis pasien di rumah sakit mulai dari dokter, perawat, bidan, fisioterapis dan lain-lain.
Jika mesin inferensial adalah program utama yang mengendalikan SPKK maka knowledge base adalah otaknya. Knowledge base dapat diibaratkan sebagai tiruan manusia (dokter) yang ditanamkan ke dalam komputer agar komputer dapat berpikir dan mengambil keputusan sebagaimana manusia(dokter) aslinya. Knowledge base biasanya dikembangkan menggunakan berbagai metode matematis (statistik) seperti Bayesian, neural network maupun aturan simbolis sederhana (IF-THEN). MYCIN, salah satu program SPKK yang paling populer dan dikembangkan pada tahun 1974 menggunakan metode aturan simbolis sederhana seperti pada gambar 2:
Gambar 2. Salah satu rule dalam program MYCIN
ATURAN no 543
JIKA :
jenis infeksinya adalah meningitis
tipe infeksinya adalah bakterial
pasien sedang mendapatkan terapi kortikosteroid
MAKA
Organisme yang mungkin menyebabkan infeksi adalah e.coli (0.4), klebsiella-pneumoniae(0.2), atau pseudomonas aeruginosa(0.1).
Dalam program tersebut, angka 1 menunjukkan derajat kepastian adalah 100% sebaliknya angka -1 menunjukkan derajat ketidakpastian sebesar 100 %. Angka tersebut merupakan hasil sintesis dari berbagai studi dan pendapat pakar


Contoh Program SPK Kuliner


Sistem Penunjang Pengambilan Keputusan didefinisikan sebagai interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan suatu keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur, Scoot-Morton (Turban, 2000).

Sistem Pendukung Keputusan yang dikemukakan oleh Raymond Mclood. Jr dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 2001) menekankan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Definisi selengkapnya adalah sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu  yang harus dipecahkan oleh menejer ada berbagai tingkatan. Sedangkan menurut Litlle (McLeod, 2001) mengemukakan bahwa sistem pendukung  keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data atau model.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu tugas utama manajemen adalah mempertahankan (existensi) dan menghasilkan kinerja (performance) organisasi yang dikelolanya. Untuk  itulah manajemen harus mengambil keputusan mengenai langkah-langkah yang akan diambilnya, baik pada tingkatan strategi, taktik maupun operasional.
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam memecahkan suatu masalah, pemecahan masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari dan mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan.
Agar kualitas keputusan yang diambil lebih baik maka diperlukan sistem pendukung keputusan yaitu yang berbasis komputer interaktif, yang mambantu pembuat keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan permasalahan yang tak terstruktur (Garry dan Morton,1971).
Jenis-Jenis Keputusan
Jenis–jenis keputusan menurut Simon dibedakan menjadi dua macam yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dalam buku Sistem Informasi Manajemen (McLeod, 2001).
a. Keputusan Terprogram
Keputusan–keputusan yang bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi.
b.   Keputusan Tak Terprogram
Keputusan–keputusan yang berkaitan dengan berbagai persoalan baru, tidak terstruktur dan tidak konsisten. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum  pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit.
Proses Pengambilan Keputusan.
Untuk memahami dengan lebih baik mengenai permodelan, dapat mengikuti proses pengambilan keputusan yang melibatkan tiga hal tahap utama : tahap intelegensi(intelligent phase), tahap perancangan (design phase), dan tahap pilihan (choice phase). Tahap keempat yaitu implementasi (implementation) ditambahkan kemudian. Sebuah gambaran konseptual mengenai proses pembuatan keputusan ditunjukkan pada gambar 2.1. Ada aliran aktifitas yang  berkesinambungan dari tahap intelegensi ke tahap perancangan dan tahap perancangan ke tahap pilihan (garis tebal), tetapi pada beberapa tahap mungkin menjadi arus balik ke tahap sebelumnya.
Subsistem–subsistem sistem pendukung keputusan terdiri dari 4 yaitu subsistem manajemen data, subsistem manajemen model, subsistem manajemen pengetahuan dan subsistem antar muka pengguna. Seperti pada gambar dibawah  (Turban, 2000).
Gambar 1. Skema SPK
Dalam pembuatan aplikasi sistem pendukung keputusan umumnya sistem dapat hasil keputusan yang dapat mengeluarkan output beberapa alternatif lain yang dapat direkomendasikan. Adapun contoh bentuk aplikasi sistem pendukung keputusan pada wisata kuliner dibawah menunjukkan mengeluarkan ketupusan berdasarkan rangking dan memiliki alternatif pilihan lain yang dapat direkomendasikan oleh manajer/user.
Contoh Program SPK
Dengan contoh data inputan dengan mengisi data kriteria dan bobot sesuai kebutuhan pemakai. Kriteria diantaranya adalah jenis makanan, waktu buka, lokasi kuliner, budget, fasilitas, dan khas makanan. Peta di ambil dari google eart untuk memvisualisasi data ruang geografi agar lebih baik dengan bentuk yang lebih nyata. Sedangkan bobot dapat diatur oleh pemakai sistem dan tidak dilakukan pemobobotan dalam koding. Perhatikan gambar 2 dibawah;
Gambar 2. Proses SPK Kuliner
Pada gambar 2 di atas suatu hasil keputusan sistem berdasarkan data inputan yang didapatkan untuk pencarian adalah Pondok Cabe jenis makanan Ayam Goreng dengan total skor persentase 98% dari total keseluruhan resto yang didapatkan yaitu 96 resto yang memiliki pendekatan data yang dicari baik jenis makanan, waktu buka, khas makanan, budget, suasana, fasilitas atau data lokasi.
Adapun resto yang memiliki total skor terkecil adalah Jimbaran Resto dengan total skor 40% yang memiliki perbedaan Jenis makanan, khas makanan, harga yang sangat jauh dari budget, dan memiliki persamaan suasana indoor dan memungkin jarak masih terjangkau.
Sistem ini dibuat dengan metode rule of thumb untuk mendukung keputusan serta google earth untuk visualisasi geografinya.